Saturday, November 28, 2009

Mencari dan Menjadi Superhero


















Dengan mendekatkan kedua tangannya ke luka yang membuak dengan darah itu, sekonyong-konyong sebuah cahaya yang menyilaukan keluar dari tangannya dan serta-merta kulit itu kembali teguh seperti sediakala. Si mangsa yang hampir menghembus nafas terakhir kini bangkit seperti tak pernah merasa sebarang kesakitan. Alangkah berterima kasihnya yang sudah sembuh kepada yang ‘menyembuhkan’. Saktinya tangan itu, hebatnya kuasa itu. Bak sang malaikat atau ‘superhero’lah layaknya (merujuk kepada trend filem dan cereka).

Thomas Jefferson pernah berkata, “Seni kehidupan adalah seni menghindari kesakitan”, kerana manusia paling takut dengan sakit. Buktinya, Azab Allah saja adalah memberi sakit yang tak terhingga, bermula dari sakit fizikal yang mampu dirasa oleh tubuh, sakit mental yang bisa membuat insan hilang kewarasan dan sakit spiritual kerana tak punya apa-apa sebagai pengharapan. Allah tahu itulah yang paling menyiksakan: SAKIT.

Umumnya sakit itu ada baiknya, tapi dalam dos yang memadai. Sakit terkena kuali panas sangat penting agar kita menarik tangan dari terus melecur, sakit dari imunisasi penting untuk membentuk sistem pertahanan tubuh, dan sakit dari berjuang dan bersabar akan menciptakan diri kita yang lebih teguh menghadapi cabaran. Namun bila sakit itu mula mengganggu keseimbangan hidup, kita mula mengesak untuk bantuan.

Siapa saja yang dapat membuktikan mereka punya ‘kuasa’ untuk menghilangkan kesakitan akan disanjung dan dikagumi, maka tak hairan kini kerjaya seorang doktor tampak sangat mulia dan gah di pandangan umum kerana kemampuannya ‘menyembuhkan’ manusia dari kesakitan. Tak dapat jadi doktor, tukang urut pun jadilah, begitu pemikiran mereka yang mengejar status 'penyembuh' itu. Sebagai seorang bakal doktor (insyaAllah), saya melihat fungsi utama saya adalah membantu menyembuhkan mereka yang sakit (dengan izin Allah).

Namun pandangan saya kini berubah setelah melalui bahagian Ilmu Kesehatan Masyarakat(IKM) atau lebih dikenali sebagai “Public Health”. IKM menekankan tentang kesihatan setiap individu secara holistic (menyeluruh) tanpa sekadar melihat kepada gangguan dan penyakit yang dialaminya. Masyarakat umum berpendapat bila sakit, jumpalah doktor. Sesuai sangatlah bila pesakit datang, yang ditanyakan adalah: Apa yang sakit? Namun IKM lebih menumpukan kepada babak awal dari senario sakit ini, iaitu sewaktu tidak sakit.

Bukan mencari sakit, tapi menghalang munculnya sakit.

Ya, memang tak semua penyakit boleh dicegah, apa lagi yang bersifat herediter (diwarisi) atau kongenital, namun perkembangan mengagumkan dari strain-strain terbaru virus dan peningkatan resistensi bakteria yang seakan tak mahu kalah dengan pertumbuhan pesat model-model baru telefon bimbit, menandakan ada sesuatu yang salah dengan penanganan penyakit-penyakit infeksi sebelum ini. Penyakit kongenital sendiri banyak yang dipercayai mempunyai hubungan erat dengan gaya hidup dan status infeksi induk yang membuahi anak sehingga lahirnya membawa gen yang tidak sihat.

Selain penyebab infeksi, penyakit-penyakit akibat gaya hidup juga menyebabkan kasus kematian yang tinggi di seluruh dunia sehingga kita semakin bimbang dengan seiring berjalannya waktu. Seakan-akan dunia tidak lagi selamat untuk diduduki, dan semakin terpapar manusia dengan dunia, semakin banyak penyakit yang akan dihadapi, dan kita hanya mampu bergantung kepada sistem imun tubuh yang turut ditekan sejalan meningkatnya usia.

Survey tentang penyakit di seluruh dunia memperlihatkan penyakit infeksi yang dulunya lebih mendominasi kini dilangkaui oleh penyakit non-infeksi atau degeneratif seperti serangan jantung, kencing manis dan tekanan darah tinggi. Status sosial dan ekonomi yang semakin meningkat merupakan faktor yang menyumbang kepada menurunnya angka kejadian penyakit seperti TBC(batuk kering), AIDS dan diarrhea(cirit-birit), namun penurunan ini terlalu jauh dibandingkan dengan peningkatan insiden penyakit-penyakit ‘orang kaya’.












Semakin mampu seseorang individu secara ekonomi, perilaku gaya hidupnya turut berubah dengan menu makanan yang lebih enak dan istirehat serta dorman yang lebih dominan walaupun tingkat pengetahuan dijangkakan dapat mempengaruhi kesihatan individu secara positif. Apa lagi pada zaman yang serba segera dan banjir teknologi, penyakit-penyakit baru mula tumbuh dan penyakit-penyakit yang sedia ada mula bermutasi. Penyakit kanser semakin berkembang hampir di setiap organ manusia, yang mana pengubatannya menjadi semakin sophisticated dan complicated. Mula wujud penyakit seperti “Computer Stress Injury” dan “Blackberry Thumb”; sekarang, anda masih cemburu dengan mereka yang bergaya dengan Blackberry?


Bukan mencari superhero klise seperti yang dicanang di TV dan komik

Apa usaha seorang ‘superhero’ bergelar doktor dengan musuh-musuh semakin ramai, ganas, dan dilengkapi teknologi canggih? Apakah yang ‘baik’ akan terus menang bila yang jahat terus-terus menyerang dan yang ‘baik’ tidak cuba berkembang?

Di dunia ideal, superhero tak diperlukan kerana musuh tak pernah ada, dan kalau adapun, sangat sedikit untuk memberi ancaman. Ini kerana masyarakat atau society sedar bahawa mereka perlu menghalang munculnya penjahat-penjahat ini agar tak mengganggu hidup mereka. Mereka jelas dan yakin akan kepentingan ini, dan mereka tahu caranya. Ya, menurut saya ‘superpower’ sebenar adalah kemampuan membentuk masyarakat seperti ini. Ideal. Sekarang saya mula berfikir: idealistik itu bagus tapi ia tak realistik. Jadi untuk jadi realistik kita tak boleh optimistik? Sila berfikir bersama saya.

Sama ada anda sebagai doktor atau masyarakat, artikel ini untuk anda fikir-fikirkan. Bukan hanya mahu anda setuju atau bangkang, tapi untuk bertindak dan memainkan peranan.

Dunia memerlukan ‘superhero’!


-IMAN NAILAH 2009-

Thursday, November 19, 2009

What day is it? : A GREAT DAY!



What makes today a great day?

1. At last i finished my Public Health examination, after 12 weeks full of proposals, reports, presentations, and three exams! The exams went well (at least that's what I think), with the last exam (with dr. Joko) gave me a satisfaction which is what I seek in all the exams I sit, no matter what the results are. Alhamdulilah~ AT LAST, I can go back to the place I belong: hospitals. I can't imagine I'm saying this, but I really miss the hospital. (I hope I'm not regretting this in the future~)

2. Iffah got 5As! Alhamdulillah!!! We all have faith in her, knowing she studied hard and always certain with what she wants in life just doesn't bring surprise when the result was out. She deserve it and I know she'll continue her excellence in the time to come... Iffah, I'm very proud of u, and not just because of your achievement, but also because who u are. I'm glad to be ur sister. Keep it up girl~ \(^_^)/

3. My old friend met his special one(I'm not quite sure, but it seems like it~). This might not sound very significant, but for me it means a lot. No need to elaborate further about who is he, how and why...the point is, I'm happy that he's happy, in the way that I hope he would be happy. Not that I know what's best for him, but maybe I'm sure for quite sometime I've made him unhappy. I'm really sorry. May Allah bless u with the best. U deserve it.

4. A friend had gone through brain operation this morning due to a brain tumor. We visited him yesterday, hoping everything's gonna be fine and the operation goes well. We have been told that the tumor is located in the front part of the brain that functions in thinking and vision, which we afraid could be impaired as a result of the operation. Alhamdulillah, he wakes up this afternoon in a good condition. I pray that he recovers fast and he can continue his study. He's a bright student, and going through all the hardship and ordeal, he'll become a better person and a better doctor, InsyaAllah.

No more can I say other than, ALHAMDULILLAH! What more can u ask for?

IMAN NAILAH 2009

Monday, November 16, 2009

Menjadi Sang Semut


Busut yang tekun dibangun
ternyata tidak kukuh
bila dilanggar bah – ia pecah

Sebab ia tetap busut

dan aku tetap semut.


Sudah resam hutan,

Kadang kering kadang hujan

Tetap: untung bila berlindung

Usahakan lagi –

kerana nanti –

yang mengagumkan bukan tinggi

tapi istiqamah yang tak berhenti!

16 November 2009
-Iman Nailah-
Masih Ada Khabar… :)

Thursday, November 12, 2009

ANUGERAH

Nahwan Nur - Anugerah .mp3
Found at bee mp3 search engine


Anugerah
Album : Di Kala Hati Bercahaya
Munsyid : Nahwan Nur
http://liriknasyid.com

Jalan yang berliku
telah aku lalui
juga jalan berbilang simpang
telah aku redahi
aku rebah aku tersungkur
lalu bangkit berbekalkan azam
jua iman dari-Mu Tuhan
dalam meneruskan perjuangan

Anugerah dari-Mu Allah
kusalurkan menuju jalan-Mu
anugerah dari-Mu Allah
dalam mengetuk hati insani

Dari kamar sepi ini
kusenandung puisi lagu rindu
untuk-Mu Tuhan yang kuagungkan
demi kasih dan cinta ini

Tabah dalam menghadapi
segala cabaran dan rintangan
pasti nanti di suatu hari
perjuangan tersemat di hati

Terbinalah impian indah
yang tercipta dari anugerah
moga ia kan jadi nyata
sebagai pengukuh cinta kita

Lagu: Nasation Abdullah
Lirik: Romzi ishak & Nasation
Solo: Nasation Abdullah

Sunday, November 8, 2009

Dear UNCLE~

Warning:

This letter might contain overwritten praises & have side effect of nausea & vomiting. In rare cases, there might be delirium.

Dear Uncle,

I’m writing you this letter as a way of saying how thankful I am to have you around every time, mostly at times you are most needed. I’m really glad I know you, because without you my life would not be complete. I still remember the first time I was introduced to you by my mother. She said you can be a great help in times of rush and difficulties. Weil, at first it was my ego that cause me to do everything by my own, but with lack of experience and knowledge, what better can I accomplish? So I turn to you and it turns out to be not just great, but superbly amazing! I can’t believe that I can make such a masterpiece! – but of course, with your very advice and help!

Now I’m in Makassar Indonesia, furthering my studies in medicine. It’s been almost four years and I’ve never said goodbye to you. Why? Because you’re always with me…even in this far-far place from home. As you understand, a medical student wouldn’t have much time to do other things than study, so it’s a relief to know that there’s you to make my life better. And you never hesitate to help! I know it might sound like I’m burdening you, like you have no other things to do, but you sure love it when I come to ask for your help.

There’s no word or sentence to describe what you’ve done to make everything seems so simple and easy for me. Now even my friends like you and want you to be with them always. Nice job you are doing there, never once disappointed me. Thanks again Uncle Brahim. Before you came, my life has never been easier and my stomach has never been so pleased as it was, when it was filled with my grandma’s cooking. You’re our saviour!!!

Love,

-emann-

Brahim_byk

p/s: it’s been a long time my roomates and I have been planning on writing this letter…just for fun! Specially dedicated for those who also doesn’t have much time but still need to prepare dishes everyday.

To future future doctor’s husbands, plz be prepared to have Uncle Brahim’s dishes as you dinner… ;)

IMAN NAILAH 2009

Tuesday, November 3, 2009

Kekerasan Hati

Berita 1:

KUALA TERENGGANU: Seorang penduduk Kampung Banggol, Setiu dekat sini, terkejut menemui kepala bayi yang sudah berulat ketika mahu membuang sampah dalam sebuah tong berhampiran rumahnya, awal pagi semalam.

Ketua Polis negeri, Datuk Mohd Shukri Dahlan, berkata lelaki itu terus menghubungi Ibu Pejabat Polis Daerah (IPD) Setiu selepas menemui kepala bayi berkenaan.

Beliau berkata, kepala bayi itu kemudian dibawa ke Hospital Setiu untuk pemeriksaan forensik.

“Berdasarkan keadaan kepala bayi yang sudah berulat, bayi itu dipercayai sudah mati lebih seminggu," katanya pada sidang media di sini, semalam.

Berikutan penemuan itu, polis menahan suri rumah berusia 41 tahun di sini, jam 3.30 pagi semalam, kerana disyaki melahirkan bayi berkenaan dan membuangnya.

Berita 2:

SELAYANG: "Abang merayu meminta kami tolong carikan tangan kirinya ditetak hingga putus. Saya tidak dapat membantunya kerana terlalu takut dan menangis apabila melihat darah keluar dari tangannya yang cedera itu terlalu banyak seperti air paip," kata S Vinisha, 16.

Vinisha adalah adik kepada Tinish Raj Moses, 17, iaitu pelajar Tingkatan Lima Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Batu 16, Rawang, yang putus pergelangan tangan kiri akibat ditetak sekumpulan 30 samseng yang menyerang mangsa ketika menghadiri majlis ulang tahun rakan mereka di Taman Masalam, dekat Rawang, malam Sabtu lalu.

Berita 3:

KUANTAN: Lelaki warga emas berusia 61 tahun yang disyaki merogol seorang murid perempuan Tahun Lima beberapa kali sejak setahun lalu dengan memberinya upah RM5 hingga RM10, ditahan di sini, petang kelmarin.

Lebih malang lagi, kanak-kanak perempuan berusia 11 tahun turut mendakwa dirogol seorang lelaki dikenalinya sebelum menerima upah antara harga RM5 hingga RM10 dan mendakwa wang berkenaan diambil ibu tirinya.

Ibu tiri mangsa, Noraini Yusoff, 40, sudah dipenjara 20 bulan selepas mengaku bersalah atas tuduhan mendera mangsa ketika dihadapkan ke Mahkamah Majistret pada 28 Oktober lalu.

Semua berita ini saya dapatkan dalam satu surat khabar dalam satu hari sahaja. Tak perlu banyak mencari.

Kekerasan terjadi di mana-mana, setiap masa, kepada sesiapa saja.

“Barang siapa membunuh seorang manusia bukan karena orang itu membunuh orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seolah-olah dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa memelihara seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya”. (Al-Qur'an, 5:32)

Kita berdoa orang itu bukan kita atau orang terdekat dengan kita, tapi hakikatnya ada orang yang sedang menderita di luar sana. Berdoalah tidak ada sesiapa menjadi mangsa kekerasan dan tak berperikemanusiaan kerana efeknya besar. Seperti butterfly effect, ia akan semakin menyebar dengan berlalunya waktu. Seorang anak yang didera akan mengalami trauma mental yang parah sehingga akhirnya ada saja seseorang di sekeliling mereka menjadi mangsa tekanan yang disimpan sekian lama.

Saya pernah menonton rancangan “Caught on Camera” di saluran AXN Astro yang memaparkan rakaman CCTV di sebuah kedai 24 jam, aksi seorang laki-laki kulit hitam melakukan kekerasan terhadap seorang kanak-kanak berusia belum mencapai 2 tahun. Dari penjelasan video tersebut, lelaki bertubuh tegap berkenaan adalah penjaga dari anak kecil itu dan masuk ke kedai tersebut untuk membeli minuman. Sedang anak itu berjalan di depannya, dia menendangnya jatuh, kemudian dengan polos, anak itu bangun kembali. Sedang si kecil mendekati peti berisi minuman, lelaki itu membuka pintu peti tersebut yang menghentak kepala dan tubuh si kecil sehingga jatuh ke belakang. Si lelaki menjadi semakin rakus, dia mengangkat kanak-kanak itu, membuka seluarnya dan memukul punggungnya berkali-kali. Dari penerangan pengacara rancangan, kanak-kanak itu menangis tetapi lelaki itu tetap saja memukulnya. Setelah puas, lelaki itu terus berlalu pergi keluar dari kedai tersebut. Kanak-kanak yang malang itu terus mengekori lelaki itu sambil menangis. Rupa-rupanya kanak-kanak itu adalah anak kepada teman wanita kepada lelaki biadab tersebut. Hasil dari rakaman ini, lelaki itu dihukum penjara lima tahun atas kesalahan mendera. Lelaki itu mengaku bahawa dia juga merupakan mangsa dera sewaktu masih kecil.

Masih ingat lagu ini?

Terlalu Istimewa
Lagu : Azlan Abu Hassan
Lirik : Adibah Noor

Ku tak tergambar wajahmu
Sinar mata itu
Lirik senyumanmu
Pesona yang membelai
Wajahmu bercahaya
Memberi bahagia
Tiap yang memandang
Hati jadi salju

Kau terlalu istimewa
Kasih dan sayangmu terpancar
Seikhlas
Tiada batasan terus membara
Terkilan rasa jiwa
Inginku lihatmu dewasa
Apa daya
Tuhan menyayangimu

Ku pasti kau berbahagia
Duduk di sampingnya
Mendengar cerita
Segala rahsia
Tak tertanggung rindu
Mendengar suaramu
Tawa mengusik jiwa
Oh...


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan janganlah wanita-wanita mengolok-olok wanita lain boleh jadi wanita (yang diolok-olok) lebih baik daripada wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah panggilan yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak taubat maka mereka itulah orang yang zalim”. (Al-Furqan 49:11).

Ditujukan buat semua mangsa kekerasan dan si keras hati di luar sana. Semoga ada bibit keinsafan InsyaAllah.

IMAN NAILAH 2009