Saturday, September 25, 2010

10 Sebab Kenapa Koas Tak Sabar Nak Jadi BCL


Kenapa semua koas tidak sabar jadi BCL(Bukan Coass Lagi)?

1. Sebab koas tempatnya paling bawah dalam hierarki petugas kesihatan.

2. Sebab koas kerja dia TNPS (vital signs) trusss... Emang kami monitoring machine??

3. Sebab kalau ade something wrong, or somebody messed up, coass is there to take the blame.

4. Sebab kalau doktor penat atau badmood, die boleh marah koas, kalau nurse/midwife stress die boleh marah koas, kalau koas depressed nak marah sape? Makan hati jela.

5. Sebab kalau org lain tidur itu namanya rehat, kalau koas tidur tu namanya malas.

6. Sebab koas kalau pegang patient, itu dinamakan malpraktek. ???!

7. Sebab kalau doktor atau nurse taknak buat keje tu, sila serahkan kepada koas. Jadi koas dapat tindakan paling tidak best di dunia.

8. Sebab selain pelajar medik, koas juga boleh dijadikan sebagai delivery boy/girl. Tolong fotokopi, tolong belikan nasi kuning, tolong hantarkan sample urin ke lab. Tinggal order saja 24-7...

9. Sebab koas itu secara umumnya dianggap serba tidak tahu. Kalau terlalu tahu (dapat jawab soalan yang doktor tak dapat jawab) kata nak tunjuk pandai. Kalau dah memang tak tau, nama pun koas, apela die tau...

10. Sebab ya, emang kami masuk kedokteran mau jadi koas? Mau jadi dokterlah! :p


Ditujukan buat semua koas ;) Semua doktor pun pernah jadi koas, jadi faham sangatlah life as a coass. Of course we learn a lot too, despite all the ridiculous things that we have to do. This does not apply to everyone, as every coass has different journey to go through. Enjoy ur moments.. The time will come when u look back and laughing at the unforgettable memories.

*Coass/koas = Co-assistant : Istilah untuk pelajar perubatan yang sudah masuk ke fasa klinikal di Indonesia


-IMAN NAILAH 2010-

Monday, September 13, 2010

Palsukah Ketenangan Itu?

Kita selalu dikelabui sedikit kebaikan yang kita lakukan di sesekali sebulan. Kita merasa senang hati sudah menghulurkan sekeping dua sedekah buat pengemis jalanan. Kita merasa terbujuk dengan setitis air mata di hujung doa, sedang tak tahu adakah Allah menerimanya. Kita merasa teguh dengan ilmu agama yang disampaikan ke teman-teman, padahal amallah membuktikan iman.

Cinta Allah masih jauh untuk kita gapai, kenapa hati mudah merasa cukup? Memandang berdekad kehidupan, adakah bertambah dekat dengan-Nya? Adakah semakin mengenali-Nya?

"(Iaitu) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan zikrullah. Ketahuilah, dengan zikrullah itu, tenang tenteramlah hati manusia." (al Ra’d: 28)

-IMAN NAILAH 2010-

Sunday, September 12, 2010

Aidilfitri Terakhir

Hari Raya di seberang,
Tanpa keluarga insan tersayang,
Namun teman membuat girang,
Mengubat rindu tidak pulang.

Rendang dan lemang idaman hati,
Bersama adik bikin sendiri,
Memang tak sama dengan yang asli,
Tapi yang ada sama syukuri.

Tiap tahun berbaju raya,
Tahun ini recycle saja,
Mengenang ramai lagi yang tiada,
Tanda kita sudah dewasa.

Di mana pun jua takbir bergema,
Lebaran kita tetap bermakna,
Aidilfitri kan rai bahagia,
Kemenangan umat menuai pahala.

Duhai sahabat bagai keluarga,
Inilah detik berpisah jua,
Jangan ditangis jangan dilupa,
Ukhuwah fillah akhirnya syurga.

Maafkan segala salahku selama 5 tahun bersama dan terima kasih atas segalanya.. Tak ada yang dapat menggantikan pengalaman berharga ini..

-IMAN NAILAH 2010-