Wednesday, July 23, 2008

Pahalaku Buat Teman

“Dah-dahla tu…” perlahan suara Suhaili berbicara, di wajahnya tampak tak selasa.

Hajar dan Miza menoleh serentak ke arah Suhaili. Keduanya menunjukkan riak terkejut dengan apa yang baru dikatakan Suhaili.

Wajah Suhaili yang masih tunduk di sisi mereka mengelus perlahan. “Aku taknak bersubahat…” ada kekesalan di suaranya.

“Bersubahat ape?” berkerut muka Miza memandang sahabat mereka itu.


“Korang mengumpat…cakap pasal orang yang kita kenal pulak tu.”, walau resah, Suhaili tegas.

Serba salah, Hajar dan Miza berpandangan. “Kitorang cuma cakap pasal apa yang dah terjadi….” Hajar memberi alasan.

Suhaili lantas mengangkat mukanya. “Exactly! Cerita tentang orang lain di belakang mereka. Bila korang mengumpat somebody, korang sebenarnye tengah sedekahkan pahala korang kepada orang tu…”

“Tapi…” Hajar kehilangan kata-kata.

“Apa tujuan korang cerita tadi sebenarnya?” Suhaili seperti seorang peguam menyoal siasat tertuduh di kandang pesalah.

“Nak luah perasaan je…takkan tu pun tak boleh. Simpan lama-lama boleh meletup tau!” cepat Miza membalas.

“Boleh je…tapi jangan disebut-sebut nama orang berkenaan…” rendah nada Suhaili, cuba menenangkan keadaan. Miza terdiam memandang lantai. Hajar pula berfikir sesuatu.

“Elly, aku rasa setiap hari pun kita buat benda mengumpat ni…susahlah nak elak…”.

“Memang susah, tapi wajib elakkan. Tau kan kalau kita mengata kawan kita, kita macam…”

“…makan daging saudara kita…”, Miza menyambung kata-kata Suhaili. Matanya terus merenung lantai yang kosong. Suhaili mengangguk perlahan. “…yang dah mati…”* dia menghabiskan ayat itu.

“Aku pun perempuan jugak. Dulu aku pun selalu je bercakap tak henti-henti. Apa benda je terlintas aku akan cakap. Teruk sangat…” Suhaili menceritakan sepenuh hati.

“Sampai satu kali tu, Allah nak tunjuk, orang yang aku mengata tu terdengar apa yang aku cakap. She was my close friend. We never talk again ever since.”, wajahnya terlihat kekesalan mendalam. Miza dan Hajar mendengar penuh khusyuk.

“Aku menyesal sangat. Tau tak betapa besarnya dosa mengumpat ni sampaikan kalau kita mohon ampun kat Allah pun Dia tak dapat maafkan.” Kelihatan mata Suhaili bergenang.

Hajar terkejut. Bulat matanya memandang Suhaili. “Biar betul?” bisik hati Miza.

“…sampailah orang yang kita umpat tu maafkan kita.” sambung Suhaili.

Miza dan Hajar mengangguk-angguk.

Suhaili bingkas mengangkat wajahnya. “Kita percaya tak Allah sedang perhatikan kita? Kalau kita percaya, kita takkan berani buka mulut. Every words dari mulut kita, kita akan fikir dulu sebelum sebut. Inilah namanya taqwa, berhati-hati dalam setiap perkara yang kita buat. Okay?”

“InsyaAllah…” terbit senyum di bibir Hajar dan Miza.

Beberapa dalil tentang ghibah atau mengumpat:

Menurut satu pendapat, perumpamaan orang yang mengumpat adalah seperti orang yang meluruskan senjata manjanik (alat pelempar yang diberi peluru panah api). Kebaikannya ia lempar ke arah timur dan barat. Dia mengumpat orang khurasan, Hijas, dan Turki. Kebaikannya ia pisah kemudian dia luruskan sehingga tidak ada sedikitpun yang tersisa di pangkuannya. Manurut yang lain, catatan buku perbuatan seorang hamba akan didatangkan di hari kiyamat. Dia tidak melihat kebaikannya, seraya berkata, “Di mana salatku, puasaku, dan taatku?”. Dijawab, “Semua perbuatan baikmu telah hilang karena engkau mengumpat orang lain”. Sedangkan yang lain berpendapat, barang siapa diumpat orang lain maka Allah Ta’ala akan mengampuni separuh dosa-dosanya”.

Menurut Yahya bin Mu’adz, orang mukmin mempunyai bagian darimu dalam tiga hal. Pertama jika engkau tidak memberikan pertolongan, maka jangan memberikan bahaya. Kedua, jika engkau tidak merahasiakan, maka janganlah mengumpat. Ketiga, jika engkau tidak memuji, maka jangan mencela”.

Hasan Al-Bashri pernah diberi kabar bahwa fulan telah mengumpatnya. Maka setelah itu Hasan mengirimkan kuih yang tertutup kepadanya. Hasan mengatakan kepadanya, “Telah sampai kabar kepadaku bahwa engkau menghadiahkan kebaikan kepadaku, oleh kerana itu saya memberikan imbalan kepadamu”.

*Al-Hujurat :12

IMAN NAILAH 2008
noradrenaline2001@yahoo.com

Monday, July 14, 2008

Ada yang HILANG??? SIAPAkah? Ke MANAkah???

Assalamualaikum wbt!
Pasti semua kaget dengan ke'senyap'an ku selama hampir sebulan!

Adedeh...kangen (rindu) yaaa?

Oklah...yang benar aja deh! Saya telah meninggalkan Makassar buat seketika sejak 30 Jun 2008 untuk menjalani KKN (Kuliah Kerja Nyata) selama 7 minggu di Pinrang. Sekarang dah hampir 1 bulan saya di Desa Padaelo, Pinrang, menetap di rumah Kepala Desa yang amat sederhana tapi nyaman dan damai.


Inilah teman2 posko (ahli2 group) gue yang ceria dan saling mengerti. I hv a strong feeling that I'm going to miss them so much when the time come for us to depart. Huhu well, don't go to that emotion yet honey... ;p


Saat briefing dan rapat (meeting) di posko (rumah Kepala Desa merangkap tempat tinggal kami sepanjang KKN). Almost everyday ada briefing! Thx to Kordes(Koordinator Desa merangkap our group leader)! Hehe bagusla ade byk briefing, barulah jelas dan programnya jadi mantap!
This is me with some of the villagers of Desa Padaelo while making some survey in the village. Kena tanya soalan-soalan macam:
Pernah kita' sakit gigi atau sariawan(ulcer mulut)?

Bersih ji air ta' toh? Ndak bau, rasa ato keruh? : Air di rumah anda bersih kan? Takde bau, rasa atau keruh?

Ada WC ta' di rumah? : Anda ada tandas tak kat umah?
Kita' pake KB? : Awak ade guna pil perancang?

Dan mcm2 lagi.... Tapi paling 'best' bile jumpe warga yg tak paham bahasa Indonesia dan apetah lagi bercakap dlm bahasa Indonesia! Satu2nya bahasa yg dimengerti cumalah Bahasa BUGIS kodong!
Translator please!!!


Ni pulak di Kantor Desa (lebih kurg mcm Dewan Serbaguna Orang Ramai kt kampung2) waktu Seminar Desa, di mana kitorg present hasil survey selama seminggu kat desa ni. Dari situ dapat prioritas masalah (problem priority) dan kitorg pun rancang beberapa program kerja yang dirasakan sesuai dan mampu membantu mengatasi masalah2 yg ada kt kampung ni... camtulah kurang lebihnya...

Haa...tuan rumah posko kami sgtlah baik hati dan memahami... selalu masakkan kuih2 dan bubur yg enak2 utk kitorg yang kuat makan ni. hehe Ade satu malam tu mati lampu (black-out) dan kitorg beramai2 makan kat bawah rumah berlampukan pelita minyak tanah. Klasik sungguh kan...

Penah jugak ibu buat malam 'Jagung Bakar'! Hehe bakar jagung di halaman rumah...enak lho!
Banyak lagi nak cerita sebenarnya, tapi tak larat dah ni... gambar pun byk di laptop2 ahli posko. Nnt2 sy cite lagi naah!
Apepun, aku sgt2 bersyukur dilimpahkan dengan suasana yang sangat baik sepanjang KKN. Hanya Allahlah yang memberi, dan hanya orang2 yang berpesan2 kepada kebenaran dan kesabaranlah yang beruntung. Merugilah yang kufur dan merasa lelah dengan ujian. Yang pasti nikmat dan kesusahan sama-sama adalah ujian dari Allah buat hamba-hamba-Nya.
Remember, take every new day as an adventure, and learn from every experience!
Salam from Desa Padaelo, Pinrang.
IMAN NAILAH 2008
noradrenaline2001@yahoo.com